Sunday, December 1, 2019

ANGGARAN DASAR YAYASAN AL-BASYIR TAKERHARJO


ANGGARAN DASAR YAYASAN AL-BASRYIR TAKERHARJO
NAMA, PENDIRI DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Yayasan  ini bernama :”Yayasan  Al-Basyir  Takerharjo “  atau dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Yayasan

Pasal 2
Pendiri
Yayasan ini didirikan oleh “M. Suzaini pada tanggal 07 Agustus 2018. Pada tahun 1918 di tempat ini telah berdiri Pondok Pesantren yang didirikan oleh Muhammad Basyir (almarhum) tahun 1918

Pasal 3
Tempat Kedudukan
Jln K. Basyir no. 11 Rt.3 Rw.3 Takerharjo Solokuro Lamongan

DASAR, TUJUAN DAN KEGIATAN
Pasal 4
Dasar
Yayasaini ini berdasarkan:
1.      Pancasila
2.      Islam—berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits
3.      Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah
4.      Orang yang beriman itu wajib:
a.       Menjaga Agama (الدين حفظ )
b.      Menjaga Akal ( العقل حفظ )
c.       Menjaga diri ( حفظ النفس )
d.      Menjaga keluarga dan kehurmatan ( النسل والعرض  حفظ )
e.       Menjaga harta ( حفظ المال  )

Pasal 5
Tujuan
Yayasan ini mempunyai maksud dan tujuan di bidang:
a.       Keagamaan;
b.      Sosial;
c.       Kemanusiaan.

Pasal 6
Kegiatan
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas,Yayasan menjalankan kegiatan sebagai berikut:
a.  Di bidang keagamaan
    1)  Mendirikan dan menyelenggarakan sokolah-sekolah atau madrasah-madrasah;
a)    Berdiri Taman Kanak-Aisyiyah Bustanul-Athfal (TKABA) tahun 1973. Jln. Marsip No.04 Rt/Rw: 02/03 Takerharjo Solokuro Lamongan.
b) PAUD PERCONTOHAN AISYIYAH TAKERHARJO SOLOKURO LAMONGAN Terakriditasi.
c) Berdiri  Sekolah  Rakyat  Islam  ( SRI) tahun  1954, oleh Muhammad Dahlan (almarhum). Tahun 1958 berubah menjadi  “Madrasah Islam Muhammadiyah”; tahun 1970 sampai sekarang bernama Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah” Jln. Pendidikan  No: 01  Rt/Rw. 01/03  Takerharjo Solokuro Lamongan. NSM: 111235240461. NSPS: 60718776. Kode Pos: 62265. Tlp: 085784578836. Email: mim3takerharjo@yahoo.com
d) Berdiri “Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 07” tahun 1978. Jln. K. Basyir No.: 11 Rt/Rw. 03/03 Takerharjo Solokuro  Lamongan. NSM: 121235240142. Telpon 085731067000
e) Berdiri “Madrasah Aliyah Muhammadiyah 08” tahun 1985. Jln. K. Basyir No.11 Rt/Rw 03/03 Takerharjo Solokuro Lamongan. NSM: 131235240064. NPSN: 20580799 Telp.08523487157
2. Menyelenggarakan pondok pesantren
a) Berdiri  Pondok  Pesantren  oleh  Muhammad  Basyir  tahun  1918; Kelak  bernama   “Pondok Pesantren  Al Basyir”,--Jln. K. Basyir No.: 11 Rt/Rw 03/03 Takerharjo. NSP: 510035240160
3. Menerima  dan  menyalurkan  zakat,  infak  dan  shodaqoh;
4. Mendirikan Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an;
a)  Berdiri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) 1991. Jln. Pendidikan No.: 01 Rt/Rw.  01/03 Takerharjo Solokuro Lamongan.
b)  Berdiri Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula (MADIN) tahun 1991. Jln. K. Basyir  No. 11 Rt/Rw. 03/03  Takerharjo.  NSMD : 311235240744
 c )  Program Tahfidzul Qur’an
5. Mendirikan tempat-tempat ibadah
a)  Berdiri  Masjid  Desa  tahun  1920, yang  sekarang  dinamakan “Masjid  Jami’ Al-Jihad  Desa Takerharjo” Jln.Masjid   No. 01   Rt/Rw .01/ 03  Tartharjo  Solokuro  Lamongan;
b) Berdiri  langgar/musholla  di pondok  pesantren  tahun  1918---Jln.K. Basyir  No. 11 Rt/Rw. 03/03 Takerhajo Solokuro  Lamongan;
6 . Mengadakan studi  banding keagamaan
7 . Melaksanakan syi’ar agama;
8 . Meningkatkan pemahaman keagamaan;

 b. Di bidang Sosial
       1)  Mendirikan panti  asuhan, panti  jompo , panti wreda;
       2) Mendirikan dan menyelenggqrqkan pendidikan formal  dan non formal;
a) Medirikan dan menyelenggarakan TK ABA sejak tahun 1973. Jln: Masrip No. 04 Rt/Rw: 02/03 Takerharjo Solokuro Lamongan;
b) Mendirikan dan menyelenggarakan PAUD PERCONTOAN Aisyiyah, Jln: Masrip No; 04 Rt/Rw: 02/03 Takerharjo  Solokuro  Lamongan.
c) Mendirikan dan menyelenggarakan Sekolah Rakyat Islam (SRI) tahun 1954, oleh Muhammad Dahlan  (almarhum), tahun 1958 berobah menjadi Madrasah Islam Muhammadyah, tahun 1970 Sampai sekarang bernama Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. Jln: Pendidikan No. 01 Rt/Rw: 01/03 Takerharjo  Solokuro Lamongan
d) Mendirikan dan menyelenggarakan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 07, tahun 1978. Jln: K. Basyir No. 11 Rt/Rw: 03/03 Takerharjo. NSM:121235240142. Telpon: 085731067000
e) Medirikan dan menyelenggarakan Madrasah Aliyah Muhammadiyah 08, tahun 1985. Jln: K. Basyir No. 11  Rt/Rw: 03/03 Takerharjo. NSM: 131235240064. NPSN: 20580799. Telpon: 085234807157 
f) Mendirikan dan menyelenggarakan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) 1991. Jln: Pendidikan  No. 01 Rt/Rw/ 01/03 Takerharjo
g) Mendirikan dan menyelenggarakan Madrasah diniyah Takmiliyah Ula tahun 2010. Jln. K. Basyir No. 11 Rt/Rw. 03/03. NSMD: 311235241052
h) Program Tahfidzul-Qur’an;
      3.      Mendirikan unit-unit pendidikan mulai pra sekolah sampai perguuruan tinggi;
     4.      Mengadakan studi banding;
     5.      Pembinaan dan  pelatihan olah raga  dan senam pernafasan;
     6.      Mendirikan lembaga penelitian dan pengembangan;
     7.      Mendirikan klinik guna meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

c. Di bidang kemanusiaan
      1.      Memberi  bantuan kepada korban bencana alam;
      2.      Memberi  bantuan kepada  tuna wisma , fakir miskin  gelandangan;
     3.      Mendirikan dan menyelenggarakan  rumah singgah dan rumah duka
     4.      Memberikan  perlindungan  konsumen;
     5.      lingkungan hidup;
     6.      Pemberdayaan masyarakat;

Pasal 7
JANGKA WAKTU
Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
                                                                           
Pasal 8
KEKAYAAN
1. Yayasan mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan pendiri  yang dipisahkan, terdiri dari uang  tunai  sejumlah  Rp.10,000,000,- (sepuluh  juta rupiyah)
2.  Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan yayasan dapatJuga diperoleh dari:
      a.  Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
      b    Wakaf;
      c     Hibah;
      d    hibah wasiat; dan
      e     perolean lain yang  tidak  bertentangan dengan  Anggaran Dasar Yayasan dan atau peraturan perundang-undangan yang  berlaku
3.  Semua kekayaan yayasan harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan

Pasal  9
ORGAN YAYASAN
Yayasan mempunyai organ, yang terdiri dari:
Pembina
NO. KTP\PASSPORT
JABATAN
M.SUZAINI
3524151201500003
KETUA
AUNUL MU’IZ  AZZAKI
3524152801870001
ANGGOTA

Pengurus
NO.KTP\JABATAN
JABATAN
ABDUL HAKIM
3524150I11590001
KETUA
AINUZZA’IM AZZAKI
3573052809780005
SEKRETARIS
FATHUR ROZIQ
3524150712760002
BENDAHARA
                                                          
Pengawas
NO.KTP\PASSP0RT
JABATAN
AH.TANIJO NHT
3524151504440001
KETUA
                                                     -                                              
Pasal 10
PEMBINA
1.  Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserakan  kepada Pengurus atau Pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang atau  lebih anggota Pembina;
3.  Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota Pembina,maka seorang diantaranyadiangkat sebagai  Ketua Pembina
4.  Yang dapat diangkat sebagai  anggota Pembina adalah orangperseorangan sebagai  pendiri  Yayasan

Pasal  11
1.  Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2.   Jabatan  anggota Pembina akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota  Pembina  tersebut:
    a.     meninggal dunia; 
    b.    mengundurkan diri  dengan pemberitahuan secara tertulis  sebagaimana diatur dalam  pasal 7 ayat tujuh (7)
    c.      tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    d.    diberhentikanberdasarkan keputusan Rapat Pembina
    e.     dinyatakan pailit  atau ditaruh  dibawahpengampuan  berdasarkansuatu  penetapanpengadilan
    f.    dilarang untuk menjadi  anggota Pembina karna peraturan perundang-undanganyang berlaku.
3.      Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai  anggota Pengurus dan/atau anggota pengawas

Pasal  12
TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA
1.      Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina;
2.      Kewenangan Pembina meliputi:
a.       keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar
b.      Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan aggota Pengawas;
c.       penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;
d.      pengesahan program  kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan; dan
e.       Penetapan keputusan  mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan;-
f.       pengesahan Laporan tahunan;  
g.      penunjukan likudator dalam hal Yayasan dibubarkan;
3.   Dalam hal  hanya  ada  seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya.

Pasal 13
RAPAT PEMBINA
1.     Rapat Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun, paling lamadalam waktu 5 (lima) bulan  setelah akhir tahun buku sebagai  rapat tahunan,sebagaimana dimaksud dalan pasal  13. Pembina dapat juga mengadakan rapat setiapwaktubila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota pembina, anggota  Pengurus, anggota  Pengawas
2.   Panggilan Rapat Pembina dilakukan oleh Pembina secara langsung, atau melalui suratdengan mendapat tanda  terima, paling lambat 7 (tujuh)  hari  sebelum  rapatdiadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal  panggilan dan tanggal  rapat
3.      Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara rapat
4.   Rapat Pembina diadakan ditempat kedudukan yayasan, atau ditempat kegiatanyayasan, atau ditempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia.
5.      Dalam hal semua anggota  Pembina hadir, atau diwakili, panggilan tersebut tidakdisyaratkan dan rapat Pembina dapat diadakan dimanapun juga dan berhakmengambil keputusan yang sah dan mengikat.
6.  Rapat Pembina dipimpin oleh Ketua Pembina, dan jika Ketua Pembina tidak hadiatau berhalaangan, maka rapat Pembina akan dipimpin oleh seorang yang dipiliholehdan dari anggota Pembina yang hadir.

7.   Seorang anggota Pembina hanya dapat diwakii oleh anggota Pembina lainnya dalam rapat Pembina berdasarkan  surat  kuasa.

Pasal 14
( 1 ) Rapat Pembina adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat  apabila:
        a .Dihadiri paling sedikit 2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah anggota  Pembina.
            panggilan Rapat Pembina kedua;
        c .  Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 1) huruf  b , harusdilakukan paling lambat 7
             ( tujuh ) hari sebelum rapat  diselenggarakan,dengan tidak memperhitungkan tanggal  panggilan dan
             tanggal  rapat;
6
        d . Rapat Pembina kedua diselenggaraka paling cepat 10 ( sepuluh ) hari dan paling lambat 21 ( dua
             puluh satu ) hari  terhitung  sejak rapat Pembina pertama
        e . Rapat Pembina kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yangmengikat, apabila dihadiri
             lebih dari½ (satuper dua) jumlah anggota Pembina                                                                                                     (2 )Keputusan Rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
( 3 ) Dalam hal  keputusan  berdasarkan  musyawarah untuk  mufakat tidak tercapai,maka keputusan
        diambil berdasarkan suara setuju lebih dari  ½ ( satu per dua)jumlah suara  yang  sah;
( 4 ) Dalam hal suara  setuju  dan  tidak  setuju sama  banyaknya  maka  usul ditolak;
( 5 ) Tata cara pemungutan suara  dilakukan sebagai  berikut:
        a . setiap anggota pembina  yang  hadir berhak  mengeluarkan 1 ( satu ) suaradan 1 ( satu ) suara untuk
             setiap anggota Pembina  lain yang diwakilinya.
        b . Pemungutan suara mengenai  diri  orang  dilakukan dengan surat suarat ertutup  tanpa  tanda  tangan,
             sedangkan  pemungutan suatamengenai  hal-hal  lain dilakukan  secara  terbuka  dan      ditanda
             tangani,
c . Suara yang  abstain  dan suara yang  tidak sah tidak dihitung dalam menentukanjumlah suara yang
     dikeluarkan;
( 6 ) Setiap Rapat Pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketuarapat  dan sekretaris
        rapat.
( 7 ) Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila berita acara dibuat
       dengan akta notaris.
( 8 ) Pembina dapat  mengambil putusan yang sah tanpa mengadakan tanpa mengadakanrapat Pembina,
       dengan ketentuan  semua anggota  Pembina telah diberitahu secaratertulis dan semua anggota Pembina
       memberikan pesetujuan msngenai usul yangdiajukan  secara tertulis menandatangani  persetujuan 
       tersebut
( 9 ) Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud ayat ( 8 ) , mempunyai kekuatanyang sama dengan
        keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat  Pembina.
( 10 ) Dalam hal hanya ada 1 ( satu ) orang Pembina, maka dia dapat mengambil keputusan  yang sah  dan 
          mengikat
RAPAT  TAHUNAN                                                                                                                                     Pasal   15
( 1 ) Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun, pling lambat 5 (lima)bulan  setelah tahun
        buku buku Yayasan ditutup;
( 2 ) Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan:
        a. evaluasi tentang  harta  kekayaan, hak dan  kewajiban  Yayasan tahun yanglampau sebagai  dasar 
pertimbangan  bagi  perkiraan mengenai  perkembangan Yayasan  untuk  yang  akan datang;
       b . Pengesahan Laporan Tahunan  yang  diajukan Pengurus;
       c . penetapan kebijakan umum  Yayasan;
       d . pengesahan  program kerja  dan rancangn  anggaran  tahunan  Yayasan;
( 3 ) Pengesahan  Lapuran tahunan  oleh  Pembina dalam Rapat  tahunan,  bararti memberikan pelunasan
7
       dan  pembebasan  tanggung  jawab  sepenuhnya  kepadatelah dijalankan  selama  tahun  buku  yang
       lalu, sejauh tindakan tersebut  tercermindalam  Laporan  Tahunan.
-PENGURUS
Pasal  16
( 1 ) Pengurus  adalah  organ  Yayasan  yang  melaksanakan  kepengusan  Yayasan yan sekurang-kurangnya
       terdiri  dari :
       a . seorang  ketua;
       b . seorang  Sekretaris; dan
       c . seorang  Bendahara
( 2 ) Dalam  hal   diangkat  lebih dari  1 ( satu ) orang  Ketua ,  maka satu orang diantaranya diangkat
        sebagai  Ketua  Umum.
( 3 ) Dalam  hal  diagkat  lebih  dari  1 ( satu ) orang  Sekretaris, maka 1 ( satu ) orang  diantaranya  diangkat
        sebagaiSekretarisUmum.                                                                                                                                   ( 4 ) Dalam  hal  diangkat   lebih dari  1 ( satu ) orang  Bendahara, maka  1 ( satu ) orang diantaranya di  
        angkat    sebagai  Bendahara Umum.

Pasal  17
( 1 ) Yang  dapat  diangkat  sebagai  anggota  Pengurus  adalah  orang  perseorangan  yang mampu
        melakukan  perbuatan  hukum  dan  tidak dinyatakan  bersalah  dalam malakukan  pengurusan 
        Yayasan  yang  menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat  atau  negara  berdasa rkan
        putusan  pengadilan, dalam jangka  waktu5 ( lima ) tahun  terhitung  sejah  tanggal  putusan  tersebut   
        berkekuatan hukum tetap
( 2 ) Pengurus diangkat  oleh  Pembina  melalui  Rapat  Pembina untuk jangka  waktu5 ( lima )  tahun  dan
        dapat  diangkat  kembali.
( 3 ) Pengurus  dapat  menerima  gaji , upah  atau  honoraium apabila  pengurus Yayasan  :
        a . bukan  pendiri Yayasan  dan  tidak terafiliasi  dengan  Pendiri, Pembina danPengawas.
        b . Melaksanakan  kepengurusan  Yayasan secara  langsung dan  penuh.
( 4 ) Dalam hal  jabatan Pengurus kosong , maka dalam jangka  waktu  paling  lama 30( tigapuluh ) hari
        sejak  terjadinya kekosongan ,  Pembina harus  menyelenggarakanRapat  untuk  mengisi  kekosongan
        itu.
( 5 ) Dalam hal semua  jabatan  Pengurus kosong , maka  dalam jangka waktu paling lama30 ( tigapuluh)hari 
        sejak terjadinya  kekosongan tersebut, Pembina harus menyelenggaraan rapat untuk mengangkat
        pengurus baru, dan untuk sementara Yayasan diurus oleh Pengawas;
(6 )  Pengurus  berhak  mengundurkan  diri dari  jabatannya,  dengan memberitahukan secara tertulis
        mengenai maksudnya  tersebut kepada Pembina  paling lambat30 ( tigapuluh ) hari  sebelum  tanggat
        pengunduran  dirinya.
( 7 ) Dalam  hal  terdapap  penggantian  Pengurus  Yayasan  maka dalam  jangka  waktu Paling  lambat  30
        (tigapuluh )  hari  terhitung  sejak  tanggal  dilakukan  penggantian Pengurus  Yayasan, Pengurus  yang
        menggantikan  menyampaika  pemberitauhan secara  tertulin kepada  menteri  Hukum  dan  Hak Asasi
8
        Munusia Republik Indonesia dan  Instansi  terkait
( 8 ) Pengurus  tidak dapat merangkap  sebagai  Pembina, Pengawas dan PelaksanaKegiatan.

Pasal 18
Jabatan  anggota  Pengurus  berakhir  apabila :
( 1 ) Meninggal  dunia
( 2 ) mengundurkan  diri ;
( 3 ) bersalah   melakukan  tindak  pidana berdasarkan  putusan pengadilanYang  diancam  dengan  hukuman
        penjara  paling  sedikit 5 ( lima )  tahun;
( 4 ) diberhentikan  berdasarkan  keputusan  rapat  Pembina;
( 5 ) masa jabatan  berakhir.

TUGAS  DAN  WEWENANG  PENGURUS
Pasal  19
( 1 ) Pengurur  bertanggung  jawab penuh  atas  kepengurusan  Yayasan untuk kepentingan  Yayasan             ( 2 ) Pengurus wajib  menyusun  program  kerja  dan rancangan  anggaran tahunan  Yayasan  untuk
        Pembina
( 3 ) Pengurus wajib memberikan  penjelasan  tentang segala  hal  yang ditanyakanoleh  Penngawas
( 4 ) Setiap anggota  Pengurus  wajib dengan i’tikat baik  dan penuh  tanggung jawab menjalankan  tugasnya 
        dengan  mengindahkan peraturan  perundang-undanganyang berlaku
( 5 ) Pengurus berhak mewakili  Yayasan didalam dan  diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
        kejadian, dengan pembatasan terhadap  hal-hal sebagai berikut:
        a – meminjam atau meminjamkan  uang  atas  nama Yayasa ( tidak termasukmengambil  uang Yayasan
             di Bank)
        b – mendirikan  suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam  berbagai bentuk usaha  baik di  
              dalam maupun  diluar negeri
        c – memberi  atau menerima  pengalihan atas harta  tetap
        d – membeli  atau dengan cara lain mendapatkah/memperoleh harta tetap atas  nama  Yayasan;
         e – menjual  atau  dengan  cara  lain  melepaskan  kekayaan  Yayasan  serta mengagunkan/membebani
              kekayaan  Yayasan;
         f – mengadakan  perjanjian  dengan  organisasi  yang  teraflliasi  dengan  Yayasan atau seorang  yang 
               bekerja  pada  Yayasan, yang  perjanjian  tersebut bermanfaat bagi  tercapainya  maksud  dan
               tujuan  Yayasan
( 6 ) Perbuatan  Pengurus  sebagaimana  diatur dalam  ayat ( 5 )  a, b, c, d, e, danharus dapat  persetujuan
        dari  Pembina.

Pasal   20
Pengurus  tidak  berwenang  mewakili  Yayasan  dalam  hal:
( 1 ) mengikat Yayasan  sebagai  penjamin  utang;
9
( 2 ) membebani  kekayaan  yayasan  untuk  kepentingan  pihah  lain;
( 3 ) mengadakan  perjanjian  dengan  organisasi  yang  berafiliasi  dngan  Yayasan,Pembina,  Pengurus
        dan/atau  Pengawas  Yayasan  atau  seseorang  yangkerja  pada  Yayasa,  yang  perjanjian  tersebut 
        tidak  ada  hubungannyabgi   tercapainya  maksud  dan  tujuan  Yayasan.

Pasal   21
( i ) Ketua  Umum  bersama-sama  dengan  salah  seorang  anggota  Penguruslinnya  berwenang  bertindak 
       untuk  atau  atas  nama  Pengurus  sertamwakili  Yayasan
( 2 ) Dalam  hal  Ketua  Umum  tidak  hadir  atau  berhalangan  karna  sebabapapun  juga,  hal tersebut  tidak
        perlu  dibuktikan  kepada  pihak  ketiga,masa  seorang ketua  lainnya  bersama-sama  dengan  Sekretaris 
        Umumatau  apabila  Sekretaris  Umum  tidak  hadir  atau  berhalangan  karna  sebabapapun  juga,  hal
        tersebut  tidak  perlu  dibuktikan  kepada  pihak  ketigaseorang  ketua  lainnya  bersama-sama  dengan 
        seorang  sekretaris  lainnyaberwenang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  Pengurus  serta
        mewakili Yayasan;
( 3 ) Dalam  hal  hanya  ada  seorang  Ketua,  maka  segala   tugas  dan  wewenang Kepada  Ketua  Umum 
        berlaku  juga  baginya;
( 4 ) Sekretaris  Umum  bertugas  mengelola  administrasi  Yayasan;  dalam  halhanya  ada  seorang
        Sekretaris,  maka segala  tugas  dan  wewenag  yangdiberikan  kepada  Sekretaris  Umum  berlaku  juga 
        baginya;
( 5 ) Bendahara  Umum  bertugas  mengelola  keuangan  Yayasan,  dalam  hal hanya  ada  seorang 
        Bendahara, maka  segala  tugas  dan  wewenang  yang
 ( 6 ) Pembagian  tugas  dan  wewena ng  setia   anggota  Pengurus  ditetapkan oleh Pembina  melalui Rapat
        Pembina
( 7 ) Pengurus  untuk  perbuatan  tertentu  berhak  mengangkat  seorag   atau lebih  wakil  atau  kuasanya
        berdasarkan  surat  kuasa.

PELAKSANA  KEGIATAN
Pasal    22
( 1 ) Pengurus  berwenang  mengangkat  dan  memberhentikan  Pelaksanaan Kegiatan  Yayasan berdasarkan 
        keputusan  Rapat  Pengurus.
( 2 ) Yang  dapat  diangkat  sebagai  Pelaksan  Kegiatan  Yayasan  dalam  orangperseorangan  yang 
        melakukan  perbuatan  hukum  dan  tidakpernah  dinyatakan  pailid  atau  dipidana  karna  melakukan   
        tindakan  yang merugikan  Yayasan,  masyarakat, atau  negara  berdasarkan  keputusan pengadilan,  
        dalam jangka  waktu  5 (lima)  tahun  terhitung    sejak tanggal  putusan berkekuatan  hukum
        tetap.
( 3 ) Pelaksanaan  Kegiatan  Yayasa  diangkat  oleh  Pengurus  berdasarkan keputusan  Rapat  Pengurus
        untuk  jangka  waktu 5 (lima)  tahun  dandiangkat  kembali  dengan  tidah  mengurangi  keputusan
        rapat pengurus  untuk  memberhentikan  sewaktu-waktu.                                                                                     ( 4 ) Pelaksanaan  Kegiatan  Yayasan  bertanggung  jawab  pada  Pengurus.
10
( 5 ) Pelaksanaan  Kegiatan  Yayasan  menerima  gajih, upah  atau honorarium yang  jumlahnya  ditentukan
       berdasarkan  keputusan  Rapat  Pengurus.
Pasal  23
( 1 ) Dalam  hal  terjadi  perkara  dipengadilan  antra  Yayasan  dengan  anggotaPengurus  atau  apabila
         kepentingan  pribadi  seorang  anggota Pengurus bertentangan  dengan  Yayasan, maka  anggota 
         Pengurus    yang  bersang-kutan  tidak  berwenang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  Pengurusserta
         mewakili Lembaga, maka  anggota  Pengurus  lainya  bertindak untuk dan atas nama pengurur serta
         mewakili Yayasan
 ( 2 ) Dalam  hal  Yayasan  mempunyai  kepentingan  yang  berkepentingandengan  kepentingan  seluruh
         Pengurus,  maka  Yayasan  diwakili  oleh Pengawas.

RAPAT   PENGURUS
Pasal   24
( 1 ) Rapat  Pengurus  dapat  diadakan  setiap  waktu  bila  dipandang  perluatas  permintan  tertulis  dari
        satu  orang  atau  lebih  Pengurus, Pengawas,atau  Pembina.
( 2 ) Panggilan  Rapat  Pengurus  dilakukan  oleh  pengurus  yang  berhakmewakili  Penguruse                                                                                                                              
 (3) Panggilan  Rapat  Pengurus  disampaikan kepada  anggota  Pengurus secara  langsung,  atau  melalui
        surat  dengan  mendapat  tanda  terima,paling  lambat  7 (tujuh)  hari  sebelum  rapat  diadakan,  dengan
       tidak memperhatikan  tanggal  panggilan  dan  tanggal  rapat.
( 4 ) Panggilan  Rapat  Pengurus  itu  harus  mencantumkan  tanggal,  waktu,Tempat  dan  acara  rapat.
( 5 ) Rapat  Pengurus  diadakan  ditempat kedudukan  Yayasan  atau  ditempat Kegiatan  Yayasan.
( 6 ) Rapat  Pengurus  dapat  diadakan  ditempat  lain  wilayah  Republik  dengan Persetujuan  Pembina.

Pasal   25
( ! ) Rapat  Pengurus  dipimpin  oleh  Ketua  Umum.
( 2 ) Dalam  hal  Ketua  Umum  tidak  dapat  hadir  atau  berhalangan, maka Rapat  Pengurus  akan
        dipimpin oleh  seorang  anggota  Pengurus  yang dipilih  oleh dan   dari  Pengurus  yang  hadir.
( 3 ) Satu  orang  Pengurus  hanya  dapat  diwakili  Pengurus  lainnya  dalamrapat  Pengurus  bedasarkan 
        surat  kuasa.
( 4 ) Rapat  Pengurus  sah  dan  berhak  mengambil  keputusan  yang  mengikatapabila:
       a . dihdiri  paling  sedikit  2/3  (dua  per  tiga)  jumlah  Pengurus.
       b . dalam  hal  korum  sebagaimana   dimaksud  dalam  ayat  (4)  huruf  tidak  tercapai,  maka  dapat
            diadakan  pemanggilan  Rapat  Pengurus kedua.
       c . pemanggilan  sebagaimana  yang  dimaksud  dalam  ayat  ( 4 )  huruf  b,harus  dilakukan  paling 
            lambat
            7 (tujuh)  hari  sebelum  Rapat  diseleng-garakan,  dengan  tidak  memperhitung kan  tanggal
               panggilan dan tanggal  rapat.
       d. Rapat  Pengurus  kedua  diselenggarakan  paling  cepat  10  (sepuluh)hari  dan  paling  lambat  21
           (duapuluh  satu)  hari  terhitung  sejak Rapat  Pengurus  pertama.
11
E . Rapat  Pengurus  kedua  sah  dan  berhak  mengambil  keputusan  yangmengikat,  apabila  dihadiri  lebih
     dari  ½  (satu per  dua)  jumlah Pengurus.

Pasal   26
( 1 ) Keputusan  Rapat  harus  diambil  besdasarkan  musywarah untuk mufakat.
( 2 ) Dalam  hal  keputusan  berdasarkan  musyawarah  untuk  mufakat  tidaktercapai,  maka  keputusan
        diambil  berdasarkan  suara  setuju  lebih  dari½  (satu  per  dua)  jumlah  suara  yang  sah.
( 3 ) Dalam  hal  suara  setuju  dan  tidak  setuju  sama  banyaknya, maka  usul ditolak.
( 4 ) Pemungutan  suara  mengenai  diri  orang  dilakukan  dengan  surat  suarat tertutup  tanpa  tanda
        tangan,        sedangkan  pemungutan  suara  megenaimengenai  hal-hal  lain  dilakukan  secara  terbuka    
       kecuali    Ketua   Rapat menentukan   lain  dan  tidak  ada  keberatan  dari  yang  hadir.
( 5 ) Suara  abstain  dan  suara  yang  tidak  sah  tidak  dihitung  dalam menen-tukan  jumlah  suara  yang
        dikeluaarkan.
( 6 ) Setiap  Rapat  Pengurus  dibuat  berita  acara  rapat  yang  ditanda  tanganioleh  ketua  rapat  dan  1 
       (satu) anggota  pengurus  lainnya  yang  ditunjukoleh  rapat.
( 7 ) Penanda  taganan  yang  dimaksud  yang  dimaksud  dalam  ayat  6  (enam)tidak  disyaratkan  apabila 
        berita  acara  rapat  dibuat  dengan  akta  notaris.
( 8 ) Pengurus  dapat  juga  mengambil  keputusan  yang  tanpa  mengadakanRapat  Pengurus, dengan
        ketentuan  semua  anggota  Pengurus  telah diberi-tahu secara  tertulis  dan  semua  anggota  Pengurus 
        memberikan  persetujuan mengenai  usul  yang  diajukan  secara  tertulis  serta          menanda tangani  
        persetujuan  tersebut
( 9 )  Keputusan  yang  diambil  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  8 (delapan),mempunyai  kekuatan
         yang  sama  dengan  keputusan  yang  diambil  dengansah  dalam  Rapat  Pengurus.

PENGAWAS
Pasal  27
( 1 ) Pengawas  adalah   organ Yayasan  yang  bertugas  melakukan  pengawasandan  memberi  nasihat 
        kepada  Pengurus  dalam  menjalankan  kegiatan Yayasan
( 2 ) Pengawas  terdiri  dari  1 (satu)  orang  atau  lebih  anggota  anggota  Pengawas.
( 3 )Dalam  hal  diangkat  lebih  dari  1 (satu)  orang  Pangawas, maka  1 (satu)  orang diantaranya  dapat 
       diangkat  sebagai  Ketua  Pengawas.
                                                                                 Pasal   28
( 1 ) Yang  dapat  diangkat  sebagai  anggota  Pengawas  adalah  orang perse-orangan  yang  mampu
        melakukan  perbuatan  hukum  dan  dinyatakandalam  melakukan  pengawasan  Yayasa  yang
        menyebabkan  kerugianbagi  Yayasan,  masyarakat  atau  negara  berdasarkan  putusan 
        pengadilan,dalam  jangka  5 (lima)  tahun  terhitung  sejak  tanggal  putusan  tersebutberkekuatan
        hukum  tetap.
( 2 ) Pengawas  diangkat  olen  pembina  melalui  Rapat  Pembina  untuk  jangka
       Waktu  5  (lima)  tahun  dan  dapat  diangkat  kembali.
12
( 3 ) Dalam  hal  jabatan  Pengawas  kosong, maka  dalam  jangka  waktu  palinglama  30  (tigapuluh)  hari
       sejak  terjadinya  kekosongan, Pembina  harusmenyelenggarakan  rapat,  untuk  kekosongan  itu.
( 4 ) Dalam  hal  semua  jabatan  Pengawas  kosong,  maka  dalam jangka  waktu paling  lama  30   
       (tigupuluh) hari  sejak  terjadinya  kekosongan  tersebut,Pembina  harus  menyelenggarakn  rapat  untuk
       mengangkat Pengawas Baru, dan  untuk  sementara  Yayasan  diurus  oleh  Pengurur.
( 5 ) Pengwas  berhak  mengundurkan  diri  dari  jabatannya,  dengan  memberikansecara  tertulis  mengenai 
       maksudnya  tersebut  kepada  Pembina  paling  lambat3o (tigapuluh)  hari  sebelum  tanggal
       pengunduran  dirinya.
( 6 ) Dalam  hal  terdapat  penggantian  Pengawas  Yayasan,  maka  dalam  jangkaWaktu  paling  lambat  30
        (tigapuluh)  hari  terhitung  sejak  tanggal  dilakukanPenggantian  Pengawas  Yayasan, Pembina  wajib
        menyampaikan   pemberitahuan secara  tertulis  kepada  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusi
        Republik Indonesia   dan  instasi  terkait.
( 7 ) Pengawas  tidak  dapat  merangkap  sebagai  Pembina, Pengurus  dan  pelaksana kegiatan.

Pasal   29
Jabatan  pengawas  berakhir  apabila:
( 1 ) meninggal   dunia
( 2 ) Mengundurkan  diri
( 3 ) bersalah  melakukan  tindak  pidana  berdasarkan  putusan  pengadilan yang diancam dengan  hukuman
        penjara  paling   sedikit  5  (lima)  tahun.
( 4 ) diberhentikan  berdasarkan  ke putusan  Rapat  Pembina
( 5 ) masa  jabatan  berakhir.
TUGAS  DAN  WEWENANG  PENGAWAS
Pasal   30
( 1 ) Pangawas  wajib  dengan  i’tikad  baik  dan  penuh  tanggung  jawab  menjalankanTugas  pengawasan
       untuk   kepentingan  Yayasan.
( 2 ) Ketua  Pengawas  dan  satu  anggota  Pengawas  berwenang  bertindak untuk dan  atasNama  Pengawas.
( 3 ) Pengawas  berwenang  :
        a – memasuki  bangunan,  halaman, atau  tempat  lain  yang  digunakan  Yayasan.
        b- memeriksa  dokumen
        c – memeriksa  pembukuan  dan  pencocokannya  dengan  uang  kas;  atau
        d- mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh pengurus
        e – memberi  peringatan  kepada  Pengurus,
( 4 ) Pengawas  dapat  memberhentikan  untuk  sementara  1 (satu)  orang  atau  lebih Pengurus,  apabila
        Pengurus  tersebut  bertindak  bertentangan  dengan  Anggaran Dasar  dan/atau  peraturan  perundang-
        undangan  yang  berlaku;
( 5 ) Pemberhentian  sementara  itu  harus  diberi tahukan  secara  tertulis  kepada yang  bersangkutan
        disertai  alasannya.
( 6 ) Dalam  jangka  waktu  7 (tujuh)  hari  terhitung  sejak  tanggal  pemberhentan  itu,Pengawas
13
        diwajibkan  untuk  melaporkan  secara  tertulis  kepada  Pembina;
( 7 ) dalam  jangka  waktu  7  (tujuh)  hari  terhitung  sejak  tanggal  laporan  diterima oleh  Pembina
         sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  6  (enam),  maka  Pembina wajib  memanggil  anggota  Pengurus
        yang   bersangkutan  untuk  diberi  kesempatan membela  diri;
( 8 ) dalam  jangka  waktu  7 (tujuh)  hari   terhitung  sejak  tanggal  pembelaan  diri sebagaimana  dimaksud
       dalam  ayat  (7), Pembina  dengan  keputusan  Rapat Pembina  wajib:
        a . mencabut  keputusan  pemberhentian  sementara,  atau
        b . memberhentikan  anggota  Pengurus  yang  bersangkutan.
( 9 ) Dalam  hal  Pembina  tidak  melaksanakan  ketentuan  sebagaimana  dimaksud dalam  ayat  (7)  dan
        ayat  (8),  maka  pemberhentian  sementara  batal  demi Hukum,  dan  yang  bersangkutan  menjabat 
        kembali  jabatannya  semula.
( 10) Dalam  hal  seluruh  Pengurus  diberhentikan  sementara,  maka  untuk  sementara Pengawas 
         diwajibkan  mengurus  Yayasan.

Pasal   31
( 1 ) Rapat  Pengawas  dapat  diadakan  setiap  waktu  bila  dianggap  perlu  atas  permintaan tertulis  dari   
        seorang  atau  lebih  Pengawas  Pengawas  atau  Pembina
( 2 ) Panggilan  Rapat  Pengawas  dilakukan  oleh  Pengawas  yang  berhak  mewakili Pengawas.
( 3 ) Panggilan  Rapat  Pengawas  disampaikan  kepada  setiap  Pengawas  secara  langsung,atau  melalui 
        surat  dengan  mendapat  tanda  terima,  paling   lambat  7 (tujuh)  hari sebelum  rapat  diadakan,
       dengan  tidak  memperhitungkan  tanggal   panggilandan  tanggal  rapat.
( 4 ) Panggilan  Rapat  itu  harus  mencantumkam  tanggal,  waktu,  tempat,  dan  acara rapat
( 5 ) Rapat  Pengawas  diadakan  ditempat  kedudukan  Yayasan  atau  ditempat Kegiatan  Yayasan.
( 6 ) Rapat  Pengawas  dapat  diadakan  ditempat  lain  dalam  wilayah  hukum  Rpublik Indonesia  dengan 
        Persetujuan  Pembina.

Pasal   32
( 1 ) Rapat  Pengawas  dipimpin  oleh  Ketua  Umum
( 2 ) Dalam  hal  Ketua  Umum  tidak  dapqt  hadir  atau  berhalangan,  maka  RapatPengawas  akan
        dipimpin  oleh  satu  orang  Pengawas  yang  dipilih  oleh  dan dari  Pengawas  yang  hadir.
( 3)  Satu  orang  anggota  Pengawas  hanya  diwakili  oleh  Pengawas  lainnya  dalamrapat  Pengawas
        berdasarkan  surat  kuasa,
( 4 ) Rapat  Pengawas  sah  dan  berhak  mengambil  keputusan  yang  mengikatapabila :
        a . dihadiri  paling  sedikit  2/3  (dua  per  tiga)  dari  jumlah  Pengawas.
        b . dalam  hal  korum  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  (4)  huruf  a  tidaktercapai,  maka  dapat
             diadakan  pemanggilan  Rapat  Pengawas  kedua
        c . Pemanggilan  sebagaimana  yang  dimaksud  dalam  ayat  (4)  huruf  b,harus  dilakukan  paling
             lambat  7 (tujuh)  hari  sebelum  rapat diseleng-garakan,  dengan  tidak  memperhitungkan  tanggal
            panggilan  dan  tanggal rapat
14
       d . Rapat  Pengawas  kedua  diselenggarakan  paling  cepat  10  (sepuluh)  haridan  paling  lambat  21
            (dua  puluh  satu)  hari  terhitung  sejak  Rapat Pengawas  pertama.
       e . Rapat  Pengawas  kedua  adalah  sah  dan  berhak  mengambil keputusan yang  mengikat,  apabila
            dihadiri  oleh  paling  sedikit  ½  (satu  per  dua)Jumlah  Pengawas.

Pasal   33
( 1 ) Keputusan  Rapat  Pengawas  harus  diambil  berdasarkan  musyawarah untuk  mufakat,
( 2 ) Dalam  hal  keputusan    berdasarkan  musyawarah  untuk  mufakat  tidak tercapai,  maka  keputusan
        diambil  berdasarkan  suara  setuju  lebih  dari½  (satu  per  dua)  jumlah  suara  yang  sah.
( 3 ) Dalam  suara  setuju  dan  tidak  setuju  sama  banyaknya, maka  usul  ditolak.
( 4 ) Pemungutan  suara  mengenai  diri  orang  dilakukan  dengan  surat  suarat tertutup  tanpa  tanda 
        tangan,    sedangkan  pemungutan  suara  mengenaihalhal  lain  dilakukan  terbuka  kecuali  Ketua 
        Rapat  menentukan   laindan  tidak  ada  keberatan  dari  yang  hadir.
( 5 ) suara  abstain  dan  suara  yang  tidak  sah  tidak  dihitung  dalam  menen-tukan  jmlah  suara  yang
       dikeluarkan.
( 6 ) Setiap  Rapat  Pengawas  dibuat  berita  acara  Rapat  yang  ditanda tangani   oleh  Ketua  Rapat  dan  1  
       (satu)  orang  anggota  Pengawas  lainnya  yangditunjuk  oleh  rapat  sebagai  secretaris  rapat.{ 7 }
       Penandatanganan  yang  dimaksud  dalam  ayat  (6)  tidak disyaratka  tidadisyaratkan  apabila  Berita
       Acara  Rapat dibuat  dengan  akta  Notaris.
( 8 ) Pengawas  dapat  juga  mengambil  keputusan  yang  sah  tanpa  menga-dakan  Rapat  Pengawas,
        dengan  ketentuan  semua  Pengawas  telahdiberi  tahu  secara  tertulis  dan  semua  Pengawas 
        memberikan persetujuan  mengenai  usul  yang  diajukan  secara  tertuls  dengan menandatangani   usul  
        tersebut
( 9 ) Keputusan  yang  diambil  sebagaimana   dimaksud  dalam  ayat  (8),mempunyai  kekuatan  yang  sama 
       dengan  keputusan  yang  diambidengan  sah  dalam  Rapat  Pengawas

RAPAT    GABUNGAN
Pasal  34
(1)Rapat gabungan adalah rapat yang diadakan oleh pengurus dan pengawas untukmengangkat Pembina ,
     apabila yayasan tidak lagi mempunyai Pembinan
(2}  gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Yayasan tidak lagi mempunyai
     pembina.
(3)Panggilan rapat gabungan dilaksanakan oleh pengurus.
(4) Panggilan Rapat Gabungan disampaikan kepada setiap penguurus dan pengawas secara langsung , atau
      melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7(tujuh) hari  sebelum rapat diadakan,
      dengan   tidak memperhatikan tanggal  panggilan dan  tanggal rapat.
 (5}  panggilan Rapat Gabungan harus mencantumkan tnnggai, waktu, tempat dan acar rapat        .
(6) Rapat Gabungan diadakan ditempat tekedudukan yayasan atau ditempat kegiatanYayasan.
(7) Rapat Gabungan dipimpin oleh ketua Pengurus.
15
(8) Dalam hal Ketua Pengurus tidak ada atau berhalangan hadir, maka rapat gabungan dipimpin oleh Ketua
      Pengawas
(9) Dalam hal Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas tidak ada atau berhalangan hadir, Maka Rapat Gabungan
      dipimn oleh dan dari Pengurus dan pengawas yang hadir

Pasal  35
(1}satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh  Pengurus  lainnya dalam Rapat Gabungan berdasarkan 
      surat kuasa.
(2) Satu orang pengawas hanya dapat diwakili oleh pengawas lainya  dalam  Rapat Gabungan berdasarkan   
      surat  kuasa
(3 )Setiap Pengurus atau  pengawas yang hadir berhak mengeluarkan  1 (satu  suaradan tambahan  1 satu
      suara untuk setiap Pengurus atau pengawas lain yang diwakilinya.                                                                                                                                   (4)pemungutan suara  mengenai  diri  orang dilakukan  dengan surat suara tertutup tanpa  tanda tangan,
     sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secaraterbuka,  kecuali ketua rapat
     menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir.
(5)Suara abstain dan suara yang tidak sah dkianggap tidak dikeluarkan, dan diatidak ada.
Pasal  36
(1)a-  Rapat Gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikatapabila  dihadi  paling
          sedikit  2/3 (dua  per  tiga) dari jumlah anggot pengurusdan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
          Pengawas.
     (b) Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat  (1) huruf  a  tidak tercapai,maka dapat diadakan
          pemanggilan Rapat Gabungan kedua
     (c) pemanggilan  sebagaimana  yang dimhaksud dalam ayat an(1)  huruf  b, harusdilakukan paling lambat
           7   (tujuh)  hari  sebelum rapat diselenggarakan, dengantidak  memperhitungkan tanggal panggilan
           dan  tanggal  rapat.
     (d) Rapat Gabungan kedua diselenggarakan paling cepat   10 (sepuluh) hari  danpaling  lambat  21 (dua
           puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Gabungan pertama.
      (e) Rapat Gabungan  kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan  yangmengikat apabila
            Dihadiri paling sedikit½  (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus  dan ½  (satu per dua) dari
            jumlah      anggota pengawas.
(2}Keputusan Rapat Gabungan sebagaimana tersebut diatas ditetapkn berdasarkan musyawarah untuk
     mufakat.
(3)Dalam hal keputusan besdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak terapai, maka keputusan diambil
    dengan pemungutan suara berdasarkan suara setujualing sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara 
     yang sah yanigdikeluarkan dalam rapat.
(4)Setiap rapat Gabungan dibuat berita aara  Rapat, yang untuk pengesahannyaditandatangani oleh Ketua
     Rapat dan 1 (satu) orang anggota pengurus atauanggota pengawas yang ditunjuk Rapat.
(5)Berita Acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 4 ) menjadi bukuyangsah terhadap yayasan dan
     pihak ketiga tentang keputusan dan segala Sesuatu yang terjadi dalam rapat;
16
(6)Penandatanganan sebagamana dimaksud dalam ayat  (4) tidak disyaratkanapabila Berita Acara Rapat  
     dibuat dengan akta notaris.
(7)Anggota Pengurus dan anggota  Pengawas  dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
     Rapat Gabungan ,  dengan ketentuan semua Pengurus dan semua Pengawas telih diberitahu secara 
     tertulis dan semuaPengurus dan semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usulyang diajukan
     secara tertulis, dengan menandatangani usul tersebut.
(8) Keputusan yang  diambil dengan cara sebagaima yang dimaksud dalam ayat
(7) mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengansah dalam Rapat Gabungan.

TAHUN  BUKU
Pasal   37
( 1 ) Tahun buku yayasan dimuulai dadri  tanggal  1 (satu)  januari  sampai  dengantanggl  31 ( tiga puluh 
        satu) Desember.
( 2 ) Pada akhir  Desember  tiap  tahun  ,  buku yayasan  ditutup.
( 3 ) Untuk  pertamae kalinya  tahun  buku  yayasan  dimulai   pada  tanggal  dariakte pendirian  Yayasan
        dan  ditutup  tanggal   31  ( tiga puluh  satu )  Desember2018  ( dua ribu  delapanbelas)

Pasal   38
( 1 ) Pengurus  wajib  menyusun  secara  tertulis  laporan  tahunan  paling  lambat5  ( lima  )  bulan  setelah
        besakhirnya   tahun  buku  yayasan
( 2 ) Lapuran  tahunan memuat  sekurag-kurangnya :
       a .Laporan  keadaan dan kegiatan  yayasan  selama  tahun  buku  yang  laluserta  hasil  yang  telah   
           dicapai.
       b .Laporan  keuangan  yang terdiri  atas  laporan  posisi  keuangaan  padaakhir  priode,  laporan  aktifitas   
           laporan   arus  kas  dan  catatan  laporankeuangan.
( 3 ) Laporan  tahunan  wajib  ditandatangani  oleh  pengurur  dan  pengawas.
( 4 ) Dalam  hal  terdapat  anggota  pengurus  atau  pengaw as  yang  tidak menadatangani  laporan  tersebut,
        maka  yang  bersagkutan  harus  menyebutkantertulis
( 5 ) Laporan  tahunan  disahkan  oleh  Pembina  dalam  rapat  tahunan
( 6 ) Ihtisar  laporan  tahunan  yayasan  disusun  sesuai  dengan  standar  akuntasikeuangan  yang  berlaku
        dan  diumumkan  pada  papan  pengumuman  dikantorYayasan.

PEROBAHAN  ANGGARAN  DASAR
Pasal   39
( 1 ) Perubahan  Anggaran  Dasar  hanya  dapat  dilaksanakan  berdasarkankeputusan  Rapat  Pembina ,        
        yang  dihadiri  paling  sedikit  2/3  (dua pertiga)dari  jumlah  Pembina
( 2 ) Keputusan  diambil  berdasarkan  musyawarah  untuk  mufakat
( 3 ) Dalam  hal  keputusan  berdasarkan  musyawarah  untuk  mufakat  tidak tercapai,Maka  keputusan
        ditetapkan  berdasarkan  persetujuan  paling  sedikit   2/3( dua per tiga ) dari  seluruh  jumlah
17
        Pembina yang  hadlir  atau  yang  diwakili.
( 4 ) Dalam  hal  korum  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  ( 1 )  tidak  tercapai  ,Maka  diadakan 
        pemanggilan  Rapat  Pembina  yang  kedua  paling  cepat  3( tiga )  hari  terhitung  sejak  tanggal  Rapat
        Pembina  yang  partama
( 5 ) Rapat  Pembina  kedua  tersebut  sah ,  apabila  dihadiri  oleh  lebih  dari  ½( satu per dua )  dari  seluruh
        Pembina.
( 6 ) Keputusan  Rapat  Pembina  kedua  sah,  apabila  diambil  berdasarkanpersetujuan  suara  terbanyak
        dari  jumlah  Pembina yang hadir  atau  yang diwakili.

Pasal  40
( 1 ) Porobahan  Anggaran  Dasar dilakukan  dengan  akta notaris  dan  dibuat  dalamBahasa Indonesia
( 2 ) Perobahan  Anggaran  Dasar  tidak  dapat  dilakukan  terhadap  maksud  danTujuan  Yayasan
( 3 ) Perubahan  Anggaran  Dasar  yang  menyangkut  perobahan  nama  dan  kegiatanYayasan, harus
        mendapat   persetujuan  dari  Menteri  hokum  dan  Hak  AsasiManusia  Republik  Indonesia.
( 4 ) Perobahan  Anggaran  Dasar  selain  yang  menyangkut  hal-hal  sebagaimanadimaksud  dalam  ayat
        ( 3 ) cukup  memberitahukan  kepada  Menteri  Hukum dan  Hak   Asasi  Manusia   Indonesia
( 5 ) Perubahan  Anggaran  Dasar  tidak dapat dilakukan   pada  saat  yayasan  dinyatakanpailit,  kecuali  atas
        persejutuan  curator

PENGGABUNGAN
Pasal  41
( 1 ) Penggabungan  Yayasan  dapat  dilakukan  dengan  menggabungkan  1 (satu)atau  lebih  yayasan 
        dengan  yayasan  lain  dan  mengakibatkan  Yayasan  yangmenggabungkan  diri menjadi  bubar.
( 2 )Penggabungan  Yayasan  sebagaimana  dimasud  dalam  ayat  ( 1 )  dapat  dilakukandengan
      memperhatikan:
      a .Ketidak mampuan  Yayasan  melaksanakan  kegiatan  tanpa dukungan yayasanlain.
      b .Yayasan  yang  menerima  penggabungan  dan  yang  bergabung  kegiatannyaejenis, atau
      c .Yayasan  yang  menggabungkan  diri  tidak  pernah  melakukan  perbuatan yang dihadliri paling
           sedikit  bertentangan  dengan  Anggaran  Dasarnya,  ketertiban  Umum  dan kesusilaan.
( 3 ) Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh pengurus kepada Pembina

Pasal  42
( 1 ) Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pembina ¾ (tiga peempat)
        dari jumlah anggota Pembina dandisetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat )dariseluruh jumlah
        anggotaPembina yang hadir
( 2 ) Pengurrus dari masing-masing yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima
        penggabungan menyusun usul rencana penggabungan.
( 3 ) usul rencana penggabungan sebagaimamana dimaksud dalam ayat ( 2 ) dituangkan dalam rancangan
       akta penggabungan oleh pengurus dari yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan
18
       menerima penggabungan.
( 4 ) Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari Pembina masing-masinang Yayasan.
( 5 ) Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 4 )  dituangkan dalam akta penggabungan yang dibuat
        dihadapan notaris dalam bahasa Indonesis.
( 6 ) Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil penggabungan dalam surat kabar   
        harian berbahasa Indonesia paling lambat 30 ( tigapuluh) hari terhitung sejak penggabungan selesai
        dilakukan
( 7 ) Dalam hal Penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan Anggaran Dasar yang memerlukan
        persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, maka akta perubahan 
        Anggaran Dasar Yayasan wajib disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
        Indonesia untuk memperoleh persetujuan dengan dilampiri akta penggabungan.

PEMBUBARAN
Pasal  43
( 1 ) Yayasan bubar karna:
        a . alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar berakhir.
        b . tujuan yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak terapai.
        c . putusan pengadilan yang telah berkekuatan hokum tetap berdasarkan alas an:
1.      Yayasan melanggar ketertiban umum dankesusilaan.
2.      tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit, atau
3.      harta kekayaan yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
( 2 ) Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat ( 1 ) huruf  a  dan huruf  b,  Pembina
        menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan yayasan.
( 3 ) Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka pengurus bertindak sebagai likuidator.
Pasal   44
( 1 ) Dalam halYayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hokum, kecuali untuk
        Membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi
( 2 ) Dalam hal yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat keluar dicantumkan frasa  “dalam
        likuidasi”  dibelakang  nama  Yayasan.
( 3 ) Dalam hal Yayasan bubar karna putusan pengadilan, maka pengadilan juga yang menunjuk likuidator.
( 4 ) Dalam hal pembubaran Yayasan karna pailit , berlaku peraturan perundang-undangan dibidang
        kepailitan
( 5 ) Ketentuan mengenai penunjukan, Pengangkatan, pemberhentian sementara, apemberhentian,
        wewenang,  kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta pengawasan terhadap pengurus , berlaku juga
        bagi likuidator.
( 6 ) Likuidator atau Kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan Yayasan yang bubar
        atau dibubarkan , paling lambat  5  ( lima ) hari terhitung sejak tanggal penunjukan wajib
        mengumumkan pembubaran Yayasan dan proses likuidasinya dalam surat kabar harian bebahasa
        Indonesia;
19
( 7 ) Likuidasi atau Kurator dalam jangka waktu paling lambat  30 (tigapuluh)  hari  terhitung sejak tanggal
        proses likuidasi berakhir,  wajib mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar harian
        Indonesia.
( 8 ) Likuidasi atau curator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi
        berakhir wajib melaporkan pembubaran Yayasan kepada Pembina
( 9 ) Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud ayat ( 8 ) dan pengumuman
        hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat ( 7 ) tidak dilakukan,  maka bubarnya Yayasan tidak berlaku
        bagi pihak ketiga.
CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI
Pasal   45
( 1 ) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada yayasan lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang
        sama dengan Yayasan yang bubar.
( 2 ) Kekayaan sisa hasi likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) dapat diserahkan kepada badan
        hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Yayasan yang bubar,  apabila hal tersebut
        diatur dalam undang-undang yang berlaku bagi badan hokum tersebut.
( 3 ) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada yayasan lain atau kepada badan hokum
        lain  sebagaimana dimakasud dalam ayat  ( 1 ) dan  ayat  ( 2 )  ,  kekayaan resebut diserahkan kepada
        Negara dan penggunaanya  dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang bubar.
PERATURAN  PENUTUP
Pasal   46
( 1 ) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diputuskan oleh
        Rapat Pembina
( 2 ) Menyimpang dari ketentuan dalam padasal  10 ayat ( 4 ), Pasal  17 ayat ( 1 ), dan Pasal 28  ayat ( 1 )
       Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan Pembina, Pengurus, Pengawas untuk pertama
       kalinya diangkat susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan dengan susunan sebagai berikut:
a.       Pembina          :-------------------------------------------
-          Ketua        : Tuan  M. SUZAINI,   tersebut;---------
-          Anggota    : Tuan Aunul  Mu’iz  Azzaki,  lahir di Lamongan, tanggal duapuluhdelapan Januari
                    seribu sembilanratus delapan puluh tujuh  ( 28-01-1987 ), Warga Negara Indonesia,
                    Wiraswasta, bertempat tinggal di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan,    
                    Kecamatan Solokuro, Desa Takerharjo, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 03,
                    Memegang  Kartu Tanda Penduduk nomor:  3524152801870001
b.      Pengurus         :----------------------------------------------------------------
-Ketua              : Tuan ABDUL  HAKIM, lahir di Lamongan, tanggal satu nopember Nopembe  
                            seribu  Sembilan ratus lima puluh Sembilan ( 01-11-1959 ), Warga Negara
Indonesia,  Guru,   bertempat tinggal di Propinsi Jawa Timur,KabupatenLamongan,
                           Kecamatan Solokuro, Desa Takerharjo, Rukun Tetangga 004, Rukun Warga 004,
                           Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor 3524150111590001;
-Sekretaris       : Tuan AINUZZA’IM AZZAKI, lahir di Lamongan, tanggal duapuluh delapan

                           September   seribu sembilanratus tujuhpuluh delapan ( 28-09-1978 ), Warga Negara
                           Indonesia,     Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Propinsi Jawa Timur, Kota
                           Malang, Kecamatan Lowokwaru, Desa/Kelurahan Jatimulyo, Rukun Tetangga 001
                          Rukun Warga 006, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor: 357305280005
-Bendahara     :  Tuan FATHUR R0ZIQ, lahir di Lamongan, tanggal tujuh Desember seribu
                           sembilanratus tujuh puluh enam ( 07-12-1976 ), Warga Negara Indonesia,
                           wiraswasta, bertempat tinggal di Propinsi JawaTimur, Kabupaten Lamongan,
                           Kecamatan Solokuro, Desa Takerharjo, Rukun Tetangga 004, Rukun Warga 004,
                           Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor: 3524150712760002
c.       Pengawas       :-------------------------------------------------
-Ketua            : Tuan AH  TANIJO  NHT, lahir di Lamongan, tanggal limabelas April seribu
                          sembilanratus empatpuluh empat ( 15-04-194 ) , Warga Negara Indonesia, Perangkat
                          Desa, bertempat tinggal di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan, Kecamatan
                         Solokuro,  Desa Takerharjo, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 004, pemegang
                         Kartu Tanda Pendidik nomor : 3524151504440001
( 3 ) Pengangkatan anggota Pembina Yayasan, anggota Pengurus Yayasan dan anggota Pengawas Yayasan
        telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan dan harus disahkan dalam Pembina pertama kali
       diadakan, setelah akta Pendirian ini mendapat pengesahan  atau didaftarkan pada instansi yang
       berwenang
Pengurus Yayasan dan Pengawas Yayasan , baik bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain dikusakan untuk memohon pengesahan dan/atau pendaftaran atas Anggaran Dasar ini kepada instansi yang berwenang dan untuk membuat pengobahan da/atau tambahan
Dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh pengesahan terebut dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan.
DEMIKIAN AKTA INI
-Dibat dan diselesaikan di Lamongan, pada hari tusdan tanggal tersebut pada bagian awal akta ini, dengan
  dihadiri oleh:-----------------------------------------------
1.      Nona SEPTISIA  ANGGRAENI , Sarjana Hukum, lahir di Lamongan, tanggal tujuh September seribu sembilan ratus sembilan puluh lima ( 07-09-1995), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal  di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan, Kecamatan Lamongan, Kelurahan
Sukomulyo, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor: 3524224709950002
2.      Nyonya  LILIS  SURYANI, Sarjana Pendidikan, lahir di Lamongan , tanggal duapuluh Juni seribu sembilanratus sembilanpuluh satu ( 20-06-1991 ), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Lamongan, Kecamatan Kalitengah, Desa Jelakcatur, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor: 3524206006910001;-------------------------
-          Keduanya pegawai Notaris sebagai saksi-saksi
-          Setelah saya, Notais membacakan akta ini kepada para penghadap dan para saksi tersebut, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris, menandatangani akta ini.
-          Dilangsungkan dengan tanpa perubahan.

No comments:

Post a Comment