Tentang
-FIKIH TATA KELOLA
-TUNTUNAN SENI BUDAYA
-BEBERAPA
MASALAH IBADAH DAN MUAMALAH
Tentang
-FIKIH TATA KELOLA
-TUNTUNAN SENI BUDAYA
-BEBERAPA
MASALAH IBADAH DAN MUAMALAH
Tepat pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2020, Kepanduan Pramuka Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah 07 Takerharjo mengadakan jelajah alam di bumi
perkemahan Sujiharjo, Takerharjo, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini
diikuti 53 Siswa dan Siswi MTsM 07 Takerharjo.
Dengan tema Back to Nature kegiatan ini bertujuan agar siswa siswi MTsM
07 Takerharjo lebih mengenal alam sekitarnya.
“Anak-anakku, karena bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila, kegiatan
ini memiliki makna yang sangat besar. Makna perjuangan, makna cinta tanah air,
makna menghargai dan melestarikan kekayaan alam Indonesia, dan makna besar
lainnya.” Pungkas Muhammad Khozin dalam sambuatannya selaku kepala madrasah.
Kegiatan ini dimulai dengan jelajah medan hutan Suji. Kemudian peserta
diajak untuk merefleksikan makna alam dalam kehidupannya. Masing masing peserta
diminta untuk menyampaikan pendapat mereka tentang hubungan alam dan aktifitas
kehidupan manusia.
“Alam adalah kawan kita, alam adalah teman kita, dan tidak layak seorang
teman menyakiti temannya yang lain.” Ujar Bunga Evrilia Ningrum, salah seorang
peserta kegiatan ini ketika ditanya pendapatnya tentang hubungan alam dan
aktifitas kehidupan manusia.
Setelah merefleksikan makna alam, kegiatan dilanjutkan dengan ujian SKU
Pramuka (Syarat Kecakapan Umum). Dan selanjutnya dilanjutkan dengan memasak
aneka olahan dengan bahan baku singkong.
“Selain untuk melatih siswa siswi untuk memanfaatkan kekayaan yang
disediakan oleh alam, memasak olahan singkong ini juga bertujuan untuk
merekatkan kebersamaan, melatih kerjasama dan kreatifitas siswa siswi.” Ujar
Adi Sholih, salah satu pembina pramuka MTsM 07 Takerharjo.
Tidak selesai sampai di situ, dalam kegiatan ini juga disertakan latihan
ketangkasan. Latihan ketangkasan ini dikemas dengan seru. Sebagaimana dalam
peperangan, setiap peserta diberi 15 pluru untuk menjatuhkan lawannya, tetapi
dalam hal ini pluru-pluru itu adalah air. Jadi setiap peserta harus bisa
membuat lawannya basah dan harus menghindari serangan lawan untuk menjaga
pakainnya agar tetap kering. Antusiasme peserta membuat latihan ketangkasan ini
berlangsung meriah.
Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta diminta untuk membersihkan area
bumi perkemahan tersebut dari sampah plastik yang ada, sebagai wujud
tanggungjawab atas kelestarian alam.